Wednesday, January 4, 2012

Once Again After Crying - 4 :)

Author : Kholifian Dzaki R_www.facebook.com/editprofile.php#!/hfz.findmayoga19

Pulang sekolah, Shiro menemui Yui yang kebetulan juga penghuni kelas 3E. Menanyakan tentang Fumiko yang ditemuinya di perpustakaan tadi.
“Yui-chan ..” panggil Shiro dari luar kelas.
Yui menghampiri Shiro.
“Ada apa ?”
“Kau tahu anak yang bernama Fumiko Ishida ?”
“Iyalah, dia anak paling jenius di sekolah ini. Rumornya, kepintaran anak itu sudah mencapai taraf kelas 3 SMA. Entah..”
“Tadi pagi aku ketemu anak itu di perpustakaan..”

Yui menatap Shiro heran.

“Apaan ?” Shiro bingung.
“Kau.. Bertemu.. Fumiko-chan di.. Perpustakaan ?”
“Iya..”
“Pagi tadii ?”
“Iya.. Kenapa ?”

“Aneh..” kata Yui pelan.
“Aneh apanya ?”

“Fumiko-chan sudah seminggu ini tidak masuk, dia koma di rumah sakit..” kata Yui dengan tampang suram.
Deg ! Shiro kaget. Lalu siapa yang ditemuinya di perpustakaan ?

Sampai di rumah pun, pikiran itu masih berkecamuk di pikiran Shiro. Siapa sebenarnya gadis itu ? Apa aku mengenalnya ? Kenapa dia koma di rumah sakit ? Berbagai pertanyaan berputar tanpa henti di kepala Shiro, membuatnya tidak tenang.

“Hei, kak. Kau tahu anak yang bernama Fumiko Ishida ?” tanya Shiro.
“Fumiko Ishida.. Kau lupa ? Dia kan temanmu ketika kecil dulu..”

Deg ! Mendadak Shiro ingat semuanya..

Flashback.. (Shiro Naichi P.O.V.)
Aku sedang bermain dan mengejar kupu-kupu. Tanpa aku sadari, aku tersesat, lagi. Tapi kali ini aku tersesat di halaman rumah orang lain. Rumah yang cukup besar. Siapa pemiliknya ?

Who are you ?” Seorang anak kecil perempuan berdiri disamping pintu, bertanya padaku.
Aku yang saat itu belum bisa bahasa inggris, tidak tahu apa yang dia katakan.
“Um.. Aku tersesat ketika sedang bermain..” kataku.

“Oh, sepertinya kita kedatangan tamu..” Ibu gadis kecil itu keluar, mengagetkanku.
“Fumiko-chan, jangan gunakan bahasa inggris..” kata ibu itu lagi.
“Siapa kau ?” anak yang dipanggil Fumiko itu bertanya padaku, lagi.
“Oh, namaku Shiro Naichi. Aku tinggal tidak jauh dari sini.”
“Apa kau mau jadi temanku, Shiro-kun ?” tanya anak itu lagi sambil tersenyum, manis.
“Hmm !!” Aku mengangguk mantap.

Sejak saat itu, Fumiko adalah temanku bermain. Suatu hari, aku diberitahu kalau ulang tahun Fumiko tinggal 2 hari lagi.
“Kau akan datang ke ulang tahunku kan, Shiro-kun ?” tanya Fumiko.
“Pasti. Aku juga akan ajak teman-temanku.” Jawabku.

Tapi ternyata, teman-temanku tidak mau ikut datang ke ulang tahun Fumiko. Aku malu, aku tidak bisa menepati janjiku. Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi pergi ke rumah Fumiko, bahkan ketika ulang tahunnya.
Flashback end (back to Writer P.O.V.)

Berlahan, air mata Shiro keluar. Dia tidak datang ke ulang tahun Fumiko, dan sekarang dia malah lupa. Sahabat macam apa itu ? Pertanyaan itu menusuk menembus hati Shiro, sakit.
“Hei, kenapa kau ini ?” Kuro bingung melihat Shiro menangis.
Shiro tidak menjawab, tapi langsung masuk ke kamar dan menyalakan laptop. Dia mencari info tentang Fumiko Ishida. Ternyata ulang tahunnya tanggal 19 September, 2 hari lagi. Shiro bertekad, ia akan datang di ulang tahun Fumiko, meski saat ini Fumiko sedang ada di rumah sakit.

Esok harinya, Shiro pergi ke perpustakaan ketika jam istirahat pertama. Benar, dia melihat Fumiko duduk di tempat yang sama seperti kemarin. Shiro mendekat, lalu duduk disampingnya.

“Fumiko-chan..”
“Oh, Shiro-kun. Ohayou ! Wanna some breakfast ?
“Apa kau selalu katakan hal yang sama setiap hari ?” tanya Shiro heran.
Well, aku tidak tahu..” Fumiko mengembalikan pandangan ke buku yang dipegangnya.

“Kenapa kau disini sekarang ?” tanya Shiro, straight to the point.
“Hmm ??”  Fumiko bingung.
“Tubuhmu yang sebenarnya sedang koma di rumah sakit kan ?”

Fumiko diam, berlahan air mata menetes dari pipinya.

“Dulu, aku kehilangan seorang teman. Aku suka, sangat suka pada dia. Tapi suatu hari, dia menghilang. Aku pikir kalau aku jadi lebih pintar, mungkin suatu saat aku bisa menemukannya. Jadi aku belajar setiap hari, disini. Walau tubuhku koma di rumah sakit pun, jiwaku masih ingin belajar disini. Semua demi satu harapan..” Kata Fumiko.

“Ugh.. Maaf, Fumiko-chan.” Shiro terlihat sangat menyesal.
It’s ok, Shiro-kun. Aku sudah menemukanmu sekarang.” Fumiko menyandarkan kepalanya di bahu Shiro.

“Boleh aku menebus kesalahanku dulu ?” kata Shiro.
“Um ?”
“Besok sabtu ulang tahunmu kan ? Aku akan mengunjungimu, kau yang ada di rumah sakit.”

Fumiko diam sejenak, kemudian tersenyum.
"Ya !" kata Fumiko bahagia.

The world is beautiful, even when they’re filled with sadness and tears..” kata Fumiko pelan.

No comments:

Post a Comment